Produsen sepeda motor Ural telah memperlihatkan model prototype terbarunya “Ural Electrical”. Produsen Ural akan memamerkan model motor listrik dengan sespan bertenaga listrik ini di pameran Progressive Motorcycle Show yang berlangsung di Long Beach, Amerika Serikat. Motor yang dilengkapi dengan sespan ini adalah motor pertama di dunia karena merupakan teknologi motor penggerak bertenaga listrik.
Sepeda motor ini dirancang oleh perusahaan yang berbasis di California, ICG, menggunakan chassis URU satu roda penggerak cT dan drivetrain listrik yang bersumber dari Zero Motorcycles, termasuk motor, baterai, dan pengontrol.
Produsen Ural mengungkapkan bahwa mereka selalu tahu bahwa sespan mereka adalah platform yang sempurna untuk membangun sepeda motor listrik karena dapat menawarkan apa yang biasa dilakukan oleh sepeda motor roda dua: stabilitas, kenyamanan, dan keamanan penumpang, serta lebih banyak ruang untuk baterai. Namun, produsen Ural sendiri belum mengungkapkan rencana peluncuran produksi massal untuk model ramah lingkungan yang dilengkapi sespan ini. Namun diperkirakan produsen sepeda motor Rusia tersebut membutuhkan waktu sekira 2 tahun untuk bisa memproduksi massal motor listriknya.
Pada event Russia-ASEAN Summit yang akan diselenggarakan di Singapura pada November 2018, Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin merencanakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo
Ketua Majelis Tinggi Dewan Federal Federasi Rusia, Valentina Matviyenko di Gedung Dewan Federal Rusia, di Moskow, Selasa (23/10) mengatakan pertemuan tersebut, membahas kerja sama kedua negara serta potensi kerja sama antara Indonesia dan Rusia, terutama di bidang ekonomi dan perdagangan.
Pada tahun 2016 Presiden Joko Widodo sudah melakukan kunjungan kenegaraan kepada Presiden Vladimir di Rusia. Pada pertemuan tersebut juga Presiden Jokowi dan Presiden Vladimir Putin membicarakan berbagai kerja sama antara kedua Negara. Bahkan, Presiden Putin dan Presiden Jokowi, juga telah menyepakati omzet perdagangan kedua negara harus mencapai USD5 miliar pada 2020. Valentina menilai, bagi Rusia Indonesia adalah mitra strategis yang paling penting di Asia Tenggara. Apalagi saat ini, sejumlah perusahaan dari Rusia, sedang mengerjakan proyek infrastruktur di Indonesia.
"Hubungan persahabatan kedua negara sudah terjalin sejak lama. Kita harapkan ke depan, hubungan kedua negara akan semakin erat dan menjadikan kemitraaan yang semakin strategis," kata Ketua Majelis Tinggi Dewan Federal Federasi Rusia, Valentina Matviyenko. Valentina juga menambahkan, bahwasanya Presiden Putin juga merencanakan kunjungan ke Indonesia setelah pemilu 2019 mendatang.
Hubungan kerja sama antara Indonesia dan Rusia memang sudah terjalin sejak lama. Kerja sama tersebut antara lain kerja sama di sektor perdagangan, investasi, pariwisata dan pertukaran budaya. Hubungan kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Persahabatan dan Kemitraan Hubungan Indonesia-Rusia antara Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarno Putri dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun 2013 lalu, yang kemudian diikuti dengan Pertemuan Bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Vladimir Putin pada tahun 2016.
Hubungan ini kembali dipererat dengan diadakannya Forum Bisnis Indonesia-Rusia yang diadakan di Gedung World Trade Center, Moscow, Rusia. Pada forum bisnis Indonesia-Rusia yang diselenggarakan pada tanggal 2 Agustus 2018 lalu, Dubes RI di Federasi Rusia M. Wahid Supriyadi mengakui bahwa infrastruktur sektor pariwisata menjadi fokus utama dalam forum bisnis ini. Di samping hal tersebut, ada pun yang juga disikusikan dalam forum bisnis yang dihadiri 500 pengusaha dari Rusia dan Indoesia ini antara lain kerja sama di sektor energi, industri, perhubungan dan minyak sawit. Dalam forum tersebut hadir sebagai keynote speaker Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bapak Bambang Brodjonegoro yang juga merupakan mantan Menteri Keuangan RI. Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Bapak M. Wahid Supriyadi menyatakan pentingnya peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia – Rusia yang sifatnya komplementer. Untuk meningkatkan hubungan kemitraan kedua negara, saat ini sedang dilakukan persiapan Declaration on Strategic Partnership yang diharapkan dapat disepakati dalam waktu dekat.